Hari/tanggal :
Pembelajaran 1 dan 2
Muatan Pelajaran : Bahasa Indonesia (KD 3.6, 4.6), IPA (KD 3.4, 4.4), SBdP
(KD 3.2, 4.2)
Bahasa Indonesia (KD 3.6, 4.6)
Isi (makna) dan amanat Pantun
Berdasarkan isinya, pantun dibedakan menjadi 4 jenis
yaitu :
1. pantun nasihat
2. pantun jenaka
3. pantun teka teki
4. pantun kiasan
Untuk mengetahui isi (makna) dan amanat pantun, baca dan pahamilah dangan
seksama, kemudian ceritakan isi (makna) dan amanat pantun menggunakan bahasa
sendiri. isi atau makna pantun adalah
pesan atau nasihat yang disampaikan melalui pantun.
Contoh pantun :
Sore hari berawan jingga
Jelas terlihat di atas bukit
Jika kesehatan tidak dijaga
Tubuh akan mudah sakit
Isi atau makna pantun di atas adalah jika kita tidak menjaga kesehatan,
tubuh akan mudah sakit. Amanat pantun di atas adalah kita harus menjaga
kesehatan tubuh kita.
IPA (KD : 3.4 dan 4.4 )
Gangguan Kesehatan pada Jantung dan
Pembuluh Darah Manusia
Penyakit jantung koroner merupakan
salah satu penyebab kematian tertinggi di Indonesia. Selain itu, ada
macam-macam penyakit jantung lain yang juga berbahaya. Mari kenali apa saja
jenis penyakit jantung tersebut, berikut gejala dan penyebabnya.
Jantung merupakan organ vital yang
berfungsi untuk memompa dan mengalirkan darah ke seluruh tubuh, sehingga organ
dan jaringan tubuh dapat menjalankan fungsinya dengan baik. Namun, beberapa hal
bisa menyebabkan gangguan pada jantung dan membuat organ ini tidak berfungsi
secara normal. Nah, mari simak pembahasan macam-macam penyakit jantung berikut
ini.
Macam-Macam Penyakit Jantung,
Gejala, dan Penyebabnya - Alodokter
Berbagai Macam Penyakit Jantung
Ada banyak macam penyakit jantung
yang bisa menimpa seseorang. Macam-macam penyakit jantung tersebut antara lain:
1. Penyakit jantung koroner
Penyakit jantung koroner (PJK)
terjadi ketika pembuluh darah arteri yang mengalirkan darah ke jantung mengeras
dan mengalami penyempitan. Kondisi ini dipicu oleh penumpukan kolesterol dan
pembekuan darah di dalam arteri (aterosklerosis).
Penyempitan arteri ini menyebabkan
aliran darah dan oksigen ke jantung menjadi berkurang, akibatnya organ tersebut
tidak dapat berfungsi normal.
Gejala yang muncul dari penyakit ini
antara lain nyeri dada, sesak napas, keringat dingin, dada berdebar, dan mual.
Nyeri dada akibat PJK bisa dirasakan menjalar hingga ke leher, rahang,
tenggorokan, punggung, dan lengan. Jika dibiarkan tanpa penanganan, kondisi ini
bisa menimbulkan komplikasi berupa serangan jantung.
2. Serangan jantung
Serangan jantung adalah kondisi
darurat yang terjadi saat pasokan darah ke jantung terhambat secara total,
sehingga sel-sel otot jantung mengalami kerusakan. Serangan jantung biasanya
disebabkan oleh penyakit jantung koroner.
Gejala yang muncul biasanya berupa
nyeri dada, sesak napas, dan keringat dingin. Jika tidak segera ditangani,
serangan jantung bisa menyebabkan kerusakan permanen pada organ tersebut. Bila
kerusakan makin meluas, penderita serangan jantung dapat mengalami henti
jantung mendadak.
3. Gagal jantung
Gagal jantung adalah kondisi jantung
yang terlalu lemah untuk memompa darah ke seluruh tubuh. Bila berlangsung dalam
jangka panjang, gagal jantung dapat memicu komplikasi serius yakni henti
jantung, edema paru, gagal hati, dan gagal ginjal
Gagal jantung adalah penyakit
jantung yang berkembang perlahan-lahan secara bertahap. Kondisi ini biasanya
diawali oleh adanya penyakit penyerta lain, seperti tekanan darah tinggi,
penyakit jantung koroner, diabetes, dan penyakit jantung bawaan.
Gejala utama gagal jantung meliputi
sesak napas dan batuk-batuk terutama saat berbaring, nyeri dada setelah
beraktivitas fisik, cepat lelah, serta pembengkakan pada tungkai dan
pergelangan kaki.
4. Penyakit jantung bawaan
Penyakit jantung bawaan merupakan
kelainan bentuk jantung yang terjadi sejak lahir. Kelainan ini bisa terjadi
pada dinding jantung, katup jantung, pembuluh darah di dekat jantung, atau
kombinasi semua kelainan tersebut (tetralogy of Fallot).
Gejala yang muncul beragam,
tergantung pada jenis dan tingkat keparahannya. Beberapa contoh gejalanya
adalah napas pendek dan cepat, nyeri dada, kulit membiru, berat badan menurun,
serta tumbuh kembang anak terlambat. Gejala ini bisa terlihat sejak bayi lahir.
Namun pada beberapa kasus, gejalanya baru terdeteksi saat penderita sudah
mencapai usia remaja atau menjelang dewasa.
Penyakit jantung bawaan terjadi
akibat gangguan proses perkembangan jantung pada janin. Belum diketahui apa
yang menyebabkan gangguan tersebut, namun diduga ada kaitannya dengan faktor
keturunan, konsumsi minuman keras, penggunaan obat tertentu selama hamil, atau
infeksi saat trimester pertama kehamilan.
.
Jawabannya, ada. Seseorang dikatakan
berisiko tinggi mengalami beberapa macam penyakit jantung di atas jika memiliki
salah satu atau beberapa kondisi berikut ini:
Hipertensi.
Diabetes.
Kolesterol tinggi.
Riwayat penyakit jantung dalam
keluarga.
Berat badan berlebih atau obesitas.
Gaya hidup yang tidak sehat, seperti
sering merokok, jarang berolahraga.
Memiliki sistem kekebalan tubuh yang
lemah, misalnya infeksi HIV, menggunakan obat-obatan penekan sistem kekebalan tubuh, atau
menjalani pengobatan kemoterapi.
SBdP ( KD ; 3.2 dan 4.2 )
Property,
Tata rias, dan Busana dalam Tari Kreasi Daerah
A. Properti
Tari Tradisional
Properti
merupakan salah satu unsur pen- dukung dalam tari. Ada tari yang mengguna- kan
properti tetapi ada juga tidak menggunakan. Pro perti yang digunakan ada yang
menjadi nama tarian tersebut. Contoh tari Payung mengguna kan payung, tari
Piring menggunakan piring sebagai properti. Kedua tarian ini berasal dari
Sumatera Barat. Tari Lawung dari keraton Yogya karta menggunakan lawung tombak
sebagai properti tarinya. Ada juga tarian yang menggunakan pro- perti tetapi
tidak digunakan sebagai nama tarian. Contoh tari Pakarena mengguna kan Kipas,
tari Merak menggunakan selendang, tari Serimpi dari Yogyakarta atau Surakarta
ada yang menggunakan kipas, keris atau pro per ti lain. Ini hanya beberapa
contoh pro- perti yang digunkan dalam tarian tradisi o- nal, masih banyak tari
dari daerah lain yang menggunakan properti sebagai pen dukung. Tari Nelayan,
tari Tani mengguna kan tudung kepala dan hampir semua jenis tarian perang
mengguna kan tameng dan senjata perang lain seperti keris. Ada juga tarian yang
meng guna kan properti kukusan yaitu tempat untuk membuat tupeng terbuat dari
anyaman bambu yang digunakan sebagai kurungan dalam tari Lengger gaya
B. Tata Rias
dan Busana Tari Tradisional
Tata rias
dan tata busana pada tari tradisional memiliki fungsi penting. Ada dua fungsi
tata rias dan tata busana pada tari tradisio nal yaitu; 1 sebagai pembentuk
karak- ter atau watak; dan 2 sebagai pembentuk tokoh. Pembentukan karakter atau
watak dan tokoh dapat dilihat pada tata rias wajah yang diguna- kan dan juga
busana yang dipakai. Karakter pemarah, jahat, dan sejenisnya biasanya
menggunakan tata rias warna merah yang dominan. Demikian juga busana yang di-
gunakan secara visual menunjukkan tokoh tersebut jahat. Tokoh raksasa pada epos
Rama- yana misalnya, digambarkan dengan riasan wajah yang merah menyala dengan
bagian mulut penuh taring. Tata busana yang digunakan dengan menggunakan rambut
gimbal panjang dan menyeramkan. Karakter tokoh baik pada epos Ramaya na biasanya
menggunakan riasan can- tik se perti riasan pada Pregiwa sebagai istri Gatot
Kaca. Tata rias dan tata busana tampak cantik dan bersahaja. Tata rias dan
busana juga dapat menun juk kan tokoh lucu. Pada epos Ramaya na ditunjuk kan
pada tata rias dan bu- sana Punakawan yaitu Semar, Petruk, Bagong dan Gareng.
Tata rias dan busana pada tari tradisional tidak hanya bersumber pada epos
Ramaya- na tetapi juga tarian lepas yaitu tarian yang tidak berhubungan dengan
cerita Ramayana. Tokoh dan karakter dapat dijumpai juga pada tari tentang fauna
seperti Tari Merak. Tata rias dan busana pada tari Merak yang digunakan,
memperlihatkan seekor burung Merak yang indah. Tata busana yang digu- nakan
merupa kan perwujudan dengan sayap dan tutup kepala sebagai ciri khas yang men-
unjukkan perwujudan burung Merak. Ada juga tata rias dan tata busana tari
Kijang dari Jawa Tengah, tari Burung Enggang dari Kalimantan, tari Cendrawa sih
dari Bali, tari Kukilo dari Jawa Tengah.
Contoh Tari dari
Daerah Minangkabau
Tari Piring
Dalam bahasa Minangkabau disebut dengan Tari
Piriang adalah salah satu seni tari tradisional di Minangkabau yang berasal
dari kota Solok, provinsi Sumatera Barat. Tarian ini dimainkan dengan
menggunakan piring sebagai properti utama.