HARI SELASA, TANGGAL 20 FEBRUARI 2024
PENILAIAN HARIAN MATEMATIKA
Selamat pagi,,,,Tabik pun
Pada hari ini kita akan melaksanakan Penilaian Harian, tapi sebelum Bu Guru akan melakukan apersepsi berupa tanya jawab tentang materi yang sudah disampaikan, yang mana kemarin kita sudah belajar tentang Bangun ruang.
Bu Guru akan memberikan evalauasi tentang materi yang sudah ibu guru sampaikan dan menilai hasil tugas kalian, seandainya masih ada para ananda yang masih belum paham dengan materi ini, ananda silahkan bertanya di kolom komentar blog ini.
Demikianlah pembelajaran kita hari ini semoga nilai ulangan harian ananda semua mendapatkan nilai yang terbaik.
Tema 7 : Peristiwa dalam Kehidupan
Sub Tema 2 : Peristiwa Kebangsaan Seputar Proklamasi Kemerdekaan
Pembelajaran ke- : 1 dan 2
Muatan Terpadu : IPA ( KD 3. 7, 4.7), Bahasa Indonesia (KD 3.9, 4. 9), IPS (KD 3. 4, 4.4), SBdP (KD 3. 3, 4. 3)
Tujuan Pembelajaran :
1.
Peserta didik dapat mengidentifikasi peristiwa-peristiwa penting
seputar pembacaan teks Proklamasi Kemederkaan dengan penuh tanggung
jawab.
2. Peserta didik dapat memahami kalor dapat mengubah suhu dan wujud benda dengan penuh percaya diri.
3. Peserta didik mampu mempraktikkan gerak tari dengan pola lantai yang benar.
IPS (KD 3. 4, 4. 4)
Peristiwa-peristiwa Penting Seputar Proklamasi Kemerdekaan
1. Pembentukan BPUPKI
Akhir tahun 1944, kedudukan Jepang dalam perang Pasifik semakin
terdesak. Jepang menegaskan kembali janjinya untuk memberikan
kemerdekaan kepada Bangsa Indonesia.
Letnan jenderal Kumakichi Harada membentuk BPUPKI (Badan Penyelidik
Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia) atau Dokuritsu Junbi
Cosakai pada tanggal 1 Maret 1945.
BPUPKI diketuai oleh Radjiman Wediodiningrat dan bertugas
menyelidiki berbagai kebutuhan untuk membentuk sebuah Negara yang
merdeka. BPUPKI
mengadakan sidang resmi dari tanggal 28 Mei 1945 sampai 1 Juni 1945.
Sidang ini menghasilkan rumusan dasar Negara, yaitu Pancasila.
2. Pembentukan PPKI
·
BPUPKI dibubarkan pada tanggal 7 Agustus 1945 dan digantikan oleh PPKI
(Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia) atau Dokuritsu JunbiLinkai,
yang diketuai oleh Soekarno.PPKI mengesahkan Pancasila sebagai dasar
Negara pada tanggal 18 Agustus 1945.
3. Peristiwa Rengasdengklok
Pengeboman kota Hiroshima pada tanggal 6 Agustus 1945 dan Nagasaki pada
9 Agustus 1945 menyebabkan Jepang mengalami kekalahan dan pemerintahan
Jepang di Indonesia mengalami kekosongan.
· Golongan muda
mendesak untuk segera melaksanakan proklamasi kemerdekaan
Indonesia.Golongan tua menolak dengan alasan proklamasi harus
dipersiapkam dengan matang. Golongan muda yang tidak setuju dengan
golongan tua kemudian menculik Soekarno dan Hatta ke Rengasdengklok. Hal
tersebut bertujuan agar Soekarno dan Hatta focus dan tidak terpengaruh
pemikiran lain untuk mempersiapkan kemerdekaan.
Peristiwa Pembacaan Teks Proklamasi
Proklamasi
menjadi peristiwa paling bersejarah bagi bangsa Indonesia. Proklamasi
menjadi tonggak sejarah berdirinya bangsa Indonesia menjadi negara yang
merdeka dan berdaulat. Proklamasi menjadikan bangsa Indonesia terlepas
dari penjajahan. Proklamasi juga menjadi awal bagi bangsa Indonesia
untuk menentukan nasibnya sendiri.
Pada akhir bulan Juli 1945, Jepang
menyetujui pemberian kemerdekaan kepada Indonesia pada tanggal 7
September 1945. Namun, pada tanggal 6 dan 9 Agustus 1945, bom atom
dijatuhkan Sekutu di kota Hiroshima dan Nagasaki. Peristiwa itu
mendorong diubahnya tanggal pemberian kemerdekaan Indonesia menjadi 24
Agustus 1945.
Kemudian, pada tanggal 15 Agustus 1945, Jepang menyerah
tanpa syarat kepada Sekutu. Akibatnya, terjadi kekosongan kekuasaan di
Indonesia. Kesempatan inilah yang kemudian dimanfaatkan oleh bangsa
Indonesia untuk memproklamasikan kemerdekaan.
Pembacaan teks Proklamasi Kemerdekaan dilaksanakan pada hari Jumat tanggal 17 Agustus 1945.
Acara yang disusun dalam upacara di kediaman Ir. Soekarno itu, antara lain sebagai berikut.
a. Pembacaan teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.
b. Pengibaran bendera Merah Putih.
c. Sambutan Wali Kota Suwiryo dan dr. Muwardi.
Dengan
suaranya yang mantap, Ir. Soekarno didampingi Drs. Moh. Hatta
membacakan teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia yang telah diketik oleh
Sayuti Melik. Berikut teks Proklamasi yang diketik oleh Sayuti Melik.
Sesaat
setelah pembacaan Proklamasi Kemerdekaan, dilanjutkan upacara
pengibaran bendera Merah Putih. Bendera Sang Saka Merah Putih dijahit
oleh Ibu Fatmawati Soekarno. Suhud mengambil bendera dari atas baki
(nampan) yang telah disediakan dan mengibarkannya dengan bantuan
Shodanco Latief Hendraningrat. Kemudian, Sang Merah Putih mulai
dinaikkan dan hadirin yang datang bersama-sama menyanyikan lagu
Indonesia Raya. Bendera dinaikkan perlahan-lahan menyesuaikan syair lagu
Indonesia Raya. Seusai pengibaran bendera Merah Putih, acara
dilanjutkan sambutan dari Wali Kota Suwiryo dan dr. Muwardi.
Peristiwa Menjelang dan Sesudah Pembacaan Teks Proklamasi
Setelah
mendengar berita Jepang menyerah kepada Sekutu, bangsa Indonesia
mempersiapkan dirinya untuk merdeka. Perundingan-perundingan diadakan di
antara para pemuda dengan tokoh-tokoh tua, maupun di antara para pemuda
sendiri. Walaupun demikian, antara tokoh pemuda dan golongan tua sering
terjadi perbedaan pendapat. Akibatnya, terjadilah “Peristiwa Rengas
dengklok”. Pada tanggal 16 Agustus pukul 04.00 WIB, Bung Hatta dan Bung
Karno beserta Ibu Fatmawati dan Guntur Soekarno Poetra dibawa pemuda ke
Rengas dengklok agar tidak terpengaruh oleh Jepang. Tujuannya mendesak
golongan tua untuk segera memproklamirkan kemerdekaan Indonesia.
Setelah
melalui perdebatan dan ditengahi Ahmad Soebardjo, menjelang malam hari,
kedua tokoh, Bung Hatta dan Bung Karno, akhirnya kembali ke Jakarta.
Rombongan Soekarno-Hatta sampai di Jakarta pada pukul 23.00 WIB.
Soekarno dan Hatta setelah singgah di rumah masing masing, lalu bersama
rombongan lainnya menuju rumah Laksamana Maeda di Jalan Imam Bonjol No. 1
Jakarta (tempat Ahmad Soebardjo bekerja). Di tempat itu, mereka akan
merumuskan teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.
Perumusan sampai
dengan penandatanganan teks Proklamasi Kemerdekaan baru selesai pada
pukul 04.00 WIB dini hari pada tanggal 17 Agustus 1945. Pada saat itu
juga, disepakati bahwa teks Proklamasi akan dibacakan di halaman rumah
Ir. Soekarno di Jalan Pegangsaan Timur 56 Jakarta pada pukul 10.00 WIB.
Peristiwa setelah dibacakannya teks Proklamasi Kemerdekaan sebagai berikut:
1. Penyebaran Berita Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945
·
Para pemuda menyebarkan berita Proklamasi melalui berbagai cara, antara
lain menyebar pamflet, mengadakan pertemuan, dan menulis pada
tembok-tembok.
· Wartawan Kantor Berita Domei (sekarang Kantor
Berita Antara), Syahruddin berhasil menyelundupkan teks Proklamasi dan
diterima oleh Kepala Bagian Radio, Waidan B. Palenewen. Teks Proklamasi
tersebut kemudian diberikan kepada F. Wuz untuk segera disiarkan melalui
radio.
· Berita Proklamasi Kemerdekaan Indonesia juga
disebarkan melalui beberapa surat kabar. Harian Soeara Asia di Surabaya
adalah Koran pertama yang menyiarkan berita Proklamasi.
· Pihak
pemerintah Republik Indonesia juga menugaskan para gubernur yang telah
dilantik pada tanggal 2 September 1945 untuk menyebarluaskan berita
Proklamasi Kemerdekaan Indonesia di wilayahnya.
2.
Sambutan Rakyat di Berbagai Daerah terhadap Proklamasi Kemerdekaan
Indonesia Peristiwa penting yang menunjukkan dukungan rakyat secara
spontan terhadap Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, antara lain sebagai
berikut.
· Rapat Raksasa di Lapangan lkada (Ikatan Atletik Djakarta) Jakarta pada tanggal 19 September 1945 menyambut kemerdekaan.
·
Usaha menegakkan kedaulatan juga terjadi di berbagai daerah dengan
adanya tindakan heroik di berbagai kota yang mendukung Proklamasi
Kemerdekaan Indonesia, antara lain di Yogyakarta, Semarang, Surabaya,
Aceh, Bali, Palembang, Kalimantan, Bandung, Makassar, Lampung, Solo,
Sumatra Selatan, dan Sumbawa.
Bahasa Indonesia (KD 3. 5, 4. 5)
Mengelompokkan Informasi Teks Narasi Sejarah Menggunakan Peta Pikiran
Peta
pikiran merupakan suatu cara mencatat dan memetakan ide atau gagasan
yang kita dapatkan setelah membaca atau mendengarkan suatu teks secara
kreatif dan efektif.
Cara mengelompokkan informasi teks menggunakan peta pikiran dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut :
- Menggunakan kata tanya.
- Memahami terlebih dahulu isi teks narasi sejarah secara keseluruhan.
-
Mencatat informasi penting dari teks dan mengelompokkan berdasarkan
kata tanya apa, di mana, kenapa siapa, mengapa, dan bagaimana.
- Selanjutnya informasi-informasi tersebut disajikan ke dalam bagan peta pikiran.
IPA (KD 3. 7, 4. 7)
Kalor Mengubah Suhu
Kalor
didefinisikan sebagai energi panas yang dimiliki oleh benda. Secara
umum, mengetahui adanya kalor yang dimiliki oleh benda dapat dilakukan
dengan cara mengukur suhu benda tersebut. Jika suhu benda tinggi, kalor
yang dikandung oleh benda juga besar. Sebaliknya, jika suhu benda
rendah, kalor yang dikandung oleh benda juga kecil. Kalor yang dimiliki
oleh suatu benda bisa berubah-ubah. Bisa naik, bisa juga turun karena
kalor dapat berpindah dari suhu tinggi menuju suhu rendah.
Contoh
bahwa kalor dapat mengubah suhu benda yaitu air panas memiliki suhu
tinggi, air dingin memiliki suhu rendah. Apabila kedua air dicampur,
campuran itu akan menghasilkan suhu baru. Suhu rendah akan meningkat
karena menerima panas yang bersuhu tinggi.
Energi panas dapat
mengubah suhu benda dan dapat mengubah wujud benda. Peristiwa mencair
sebagai bentuk perubahan wujud benda karena kalor atau panas. Mencair
merupakan peristiwa perubahan wujud benda padat menjadi benda cair
karena adanya pemanasan. Contoh lain peristiwa mencair sebagai bentuk
perubahan wujud benda karena kalor atau panas adalah sebagai berikut :
1. Mentega dipanaskan.
2. Logam dipanaskan pada suhu tinggi.
3. Lilin dipanaskan.
Perubahan Wujud Benda yang Dapat kembali
Wujud
suatu benda dapat berubah menjadi wujud benda yang lain. Misalnya, air
yang membeku menjadi es atau es krim yang mencair saat didiamkan di
ruang terbuka. Namun, benda yang telah berubah wujud tersebut dapat
kembali ke wujud asalnya dengan beberapa perlakuan. Misalnya air yang
telah berubah menjadi es dapat kembali berubah menjadi air jika
didiamkan atau dipanaskan.
Faktor yang Memengaruhi Perubahan Wujud Benda
Perubahan
wujud benda dipengaruhi oleh kalor atau panas. Contoh perubahan wujud
benda adalah proses mencair, menguap, dan menyublim. Ketiga proses
tersebut terjadi karena benda-benda yang berubah menyerap kalor dari
lingkungan sekitar (dipanaskan atau didiamkan). Sementara itu proses
membeku, mengkristal, dan mengembun terjadi karena benda-benda yang
berubah melepaskan kalor ke lingkungan sekitar (didinginkan) sehingga
dapat berubah wujud.
SBdP (KD 3. 3, 4. 3)
Gerak Tari dengan Pola Lantai
Gerak
tari adalah serangkaian gerakan indah dari dalam tubuh manusia.
Penampilan gerak tari akan terasa lebih indah jika ada iringan musiknya.
Musik dan tari merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.
Musik dapat mengatur tempo gerak, sebagai pengiring, memberikan suasana,
dan sebagai ilustrasi untuk mempertegas ekspresi gerak. Selain musik
atau iringan tarinya, keindahan gerak tari juga dapat dilihat dari pola
lantai saat penari memperagakan gerak tari. Pola lantai adalah
garis-garis di lantai yang dilalui oleh penari dari perpindahan tempat
satu ke tempat lain pada saat melakukan gerak tari. Para penari
menggunakan pola lantai agar tarian terlihat lebih menarik.
Menurut
jenisnya, ada tiga bentuk karya tari yaitu bentuk karya tari tunggal,
karya tari berpasangan, dan bentuk tari kelompok. Perhatikan gambar
Tidak ada komentar:
Posting Komentar