Tema 6 Sub tema 1, pb 2
Kelas IV A
Tanggal 08 Januari 2020
Daur Hidup Serangga
Setiap hewan pasti mengalami tahap pertumbuhanan dan perkembangan. Daur hidup dimulai saat keluar dari perut induknya hingga dewasa. Setelah dewasa hewan dapat menghasilkan keturunan kembali. Namun, daur hidup pada beberapa kelompok hewan ternyata berbeda-beda. Untuk lebih memahaminya, berikut ini adalah uraian mengenai contoh hewan-hewan yang mengalami daur hidup yang berbeda-beda. Ayo, pelajarilah dengan seksama.
Serangga memiliki tahap-tahap pertumbuhan yang berbeda dari makhluk hidup lain. Setiap tahap pertumbuhannya memiliki bentuk yang berbeda. Tahap-tahap pertumbuhan itu disebut metamorfosis. Pada serangga, metamorfosis terdiri atas 2 jenis, yaitu metamorfosis sempurna dan meta morfosis tidak sempurna.
1). Metamorfois Sempurna
Metamorfosis sempurna adalah proses perubahan bentuk tubuh hewan dari kecil hingga dewasa. Metamorfosis sempurna adalah metamorfosis yang mengalami empat fase, yaitu telur, larva, pupa (kepompong), dan imago. Serangga yang mengalami metamorfosis sempurna ialah serangga yang memiliki empat tahap pertumbuhan dalam daur hidupnya.
Contohnya: kupu-kupu, nyamuk, lalat, semut.
a). Daur Hidup Nyamuk
Jika nyamuk betina bertelur, telur nyamuk menetas menjadi jentik-jentik. Jentik-jentik berubah menjadi kepompong. Kepompong berubah bentuk menjadi nyamuk muda, dan kemudian menjadi nyamuk dewasa. Karena perubahan bentuknya mengalami tahap kepompong, maka nyamuk dikatakan mengalami metamorfosis sempurna.
Pernahkah kamu memperhatikan saat nyamuk hinggap di dinding? Nyamuk ada yang hinggap menungging dan ada yang sejajar dengan dinding. Nyamuk yang hinggap menungging adalah nyamuk malaria. Jentik-jentik nyamuk malaria sejajar dengan permukaan air, sedangkan jentik-jentik nyamuk biasa menggantung di permukaan air.
Untuk menyaksikan video mengenai daur hidup nyamuk silakan klik link disini:
b). Daur Hidup Kupu-kupu
Coba kamu perhatikan kupu-kupu yang hinggap di bunga! Ketika kupu-kupu dewasa bertelur, telurnya akan menetas menjadi larva yang berbentuk ulat, ulat menjadi kepompong dan kepompong kemudian berubah menjadi kupu-kupu dewasa. Seperti pada nyamuk, Kupu-kupu mengalami tahap kepompong sehingga dikatakan kupu-kupu melakukan metamorfosis sempurna.
2). Metamorfosis Tidak Sempurna
Metamorfosis tidak sempurna (tidak lengkap), adalah proses perubahan bentuk hewan yang saat lahir tidak berbeda bentuknya dengan hewan dewasa (tidak melalui tahap menjadi kepompong), yaitu telur, nimfa, dan hewan dewasa.
Contohnya: kecoak, capung, dan belalang.
a). Daur Hidup Kecoa
Kecoa atau lipas betina bertelur dalam jumlah banyak yang diletakkan di permukaan tanah atau pada tumpukan sampah. Telur kecoa menetas menjadi anak kecoa yang disebut nimfa. Nimfa memiliki bentuk yang mirip dengan induknya. Kemudian nimfa menjadi kecoa dewasa. Karena perubahan bentuknya tidak mengalami tahap kepompong, maka kecoa disebut mengalami metamorfosis tidak sempurna. Serangga lain yang mengalami metamorfosis tidak sempurna antara lain rayap, belalang, dan walang sangit.
Mula-mula, telur kecoak akan menetas men jadi nimfa. Nimfa ialah tahapan tubuh hewan muda. Nimfa pada kecoak memiliki bentuk tubuh yang hampir serupa dengan kecoak dewasa, tetapi ukuran nimfa lebih kecil dan belum bersayap. Dalam perkembangannya, nimfa akan meng -alami pergan tian kulit (ekdisis) berkali-kali hingga menjadi kecoak dewasa. Setelah dewasa, kecoak tersebut akan bertelur. Telur tersebut akan menetas. Tahapan perubahan bentuk akan terulang lagi. Tahap petumbuhan pada kecoak termasuk pada metamorfosis tidak sempurna. Kecoak tidak mengalami tahap larva dan pupa (kepompong).
b). Daur Hidup Capung
Capung meninggalkan telur dewasa di kedangkalan danau atau kolam. Setelah menetas, larva capung hidup dan berkembang di dasar perairan. Larva/ tempayak capung yang juga dikenal dengan nama kini-kini bernapas di dalam air dengan menggunakan insang. Selama fase ini, larva capung akan sering berganti kulit hingga mengalami metamorfosis menjadi nimfa. Sebagian besar siklus hidup capung dihabiskan dalam bentuk nimfa (bisa hingga 4 tahun lamanya). Setelah tumbuh sempurna, pada cuaca yang tepat, nimfa akan keluar dari air untuk mencari tumbuhan atau bebatuan untuk menyelesaikan metamorfosis menjadi capung muda. Nimfa akan mengelupaskan kulit lamanya dan berubah menjadi capung muda. Capung muda ini nantinya akan berkembang menjadi capung dewasa.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa urutan metamorfosis pada capung adalah sebagai berikut:
telur → larva → nimfa → capung
Tidak ada komentar:
Posting Komentar