Rabu, 04 September 2019

Tema 3 Sub Tema 1 Pb 1

Tema 3 Sub Tema 1 Pb 1

Kelas IV A
Tanggal : 04  September 2019
Tujuan :
1.Siswa mampu mewawancari teman saya sekelas tentang penyebab kerusakan lingkungan
2. Siswa mampu memahami kenampakan alam dan pemanfaatannya

B. Indonesia



Pengertian Wawancara 
Wawancara adalah suatu percakapan antara dua atau lebih orang yang dilakukan oleh pewawancara dan narasumber.
Ada juga yang mengatakan bahwa definisi wawancara adalah suatu bentuk komunikasi lisan yang dilakukan secara terstruktur oleh dua orang atau lebih, baik secara langsung maupun jarak jauh, untuk membahas dan menggali informasi tertentu guna mencapai tujuan tertentu pula.
Wawancara (interview) memiliki tujuan yang jelas dan memiliki makna yang melebihi maksud dari percakapan biasa. Proses wawancara ini terjadi dengan adanya komunikasi bolak-balik antara pewawancara dengan orang yang diwawancarai, untuk menggali topik tertentu yang dibahas.
  • Pewawancara adalah orang yang mengajukan pertanyaan.
  • Narasumber adalah orang yang memberikan jawaban atau pendapat atas pertanyaan pewawancara. Narasumber juga biasa disebut dengan informan.

  • Orang yang bisa dijadikan sebagai narasumber adalah orang yang ahli di bidang yang berkaitan dengan imformasi yang kita cari.

Fungsi Wawancara

Seperti yang disebutkan pada definisi wawancara di atas, fungsi wawancara secara umum adalah untuk menggali informasi dari narasumber. Selengkapnya, berikut ini adalah beberapa fungsi wawancara tersebut:
  1. Menghindari kesalahan informasi/ data yang simpang siur
  2. Informasi/ data dari hasil wawancara merupakan pelengkap informasi awal
  3. Memperoleh informasi secara komprehensif, akurat, jujur, dan mendalam
  4. Mendapatkan informasi dan data yang objektif dan berimbang
  5. Menggali kemunkinan adanya perspektif baru atas suatu masalah

Tujuan Wawancara

Tujuan wawancara secara umum adalah untuk mendapatkan informasi yang akurat dari narasumber dengan menyampaikan beberapa pertanyaan tertentu kepada narasumber.
Secara khusus, berikut ini adalah beberapa tujuan wawancara:
  1. Untuk menggali dan mendapatkan informasi atau data dari orang pertama (primer).
  2. Untuk melengkapi informasi/ data yang dikumpulkan dari teknik pengumpula data lainnya
  3. Untuk mendapatkan konfirmasi dengan menguji hasil pengumpulan data lainnya

Jenis-Jenis Wawancara

Dilihat dari sisi pelaksanaannya, wawancara dapat dikelompokkan menjadi tiga jenis. Berikut ini adalah jenis-jenis wawancara:

1. Wawancara Terpimpin

Ini adalah jenis wawancara dimana pewawancara sudah memiliki daftar pertanyaan yang lengkap dan terinci untuk diajukan kepada narasumber.

2. Wawancara Bebas Terpimpin

Ini adalah jenis wawancara dimana pewawancara melakukan kombinasi antara wawancara terpimpin dengan wawancara bebas, dimana pelaksanaannya sesuai dengan pedoman mengenai topik yang dibahas.

3. Wawancara Bebas

Wawancara bebas adalah jenis wawancara dimana pewawancara bebas memberikan pertanyaan kepada responden, namun harus tetap memperhatikan kaitan antara pertanyaan dengan data yang diperlukan. Pada wawancara bebasa terkadang pertanyaan menjadi tak terkendali jika tidak berhati-hati.

Ciri-Ciri Pewawancara

Seorang pewawancara harus bisa membangun suasana yang kondusif dan tidak kaku selama wawancara. Dengan begitu, responden atau narasumber dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan yang disampaikan. Berikut ini adalah sikap-sikap yang harus dimiliki seorang pewawancara:

1. Netral

Pewawancara harus bisa bersikap netral, dalam artian tidak memberikan komentar setuju atau tidak setuju terhadap pernyataan yang disampaikan oleh narasumber. Tugas utama pewawancara adalah mengajukan pertanyaan dan merekam semua keterangan yang disampaikan narasumber.

2. Ramah

Pewawancara harus mampu menciptakan suasana yang menarik minat responden atau narasumber. Hal ini biasanya dilakukan dengan membuat sebuah narasi terkait pertanyaan yang akan disampaikan.

3. Adil

Pewawancara harus dapat menempatkan diri sebagai orang yang netral dan memperlakukan responden dengan sama. Dengan kata lain, pewawancara tetap sopan dan menghormati semua narasumber tidak perduli bagaimanapun keadaannya.

4. Menghindari Ketegangan

Pewawancara sebaiknya menghindari ketegangan dalam proses wawancara, sehingga responden tidak merasa dihakimi atau diuji. Hal ini dapat dicapai dengan memberikan pertanyaan yang sesuai dengan topik dan terarah.

IPA
faktor-faktor yang menyebabkan kerusakan lingkungan hidup adalah sebagai berikut.

Faktor Alam

Kerusakan lingkungan hidup karena faktor alam terjadi karena adanya bencana alam, seperti banjir, gempa bumi, dan gunung meletus.

1. Banjir

Selain karena ulah manusia, banjir juga dapat terjadi karena faktor alam, misalnya hujan yang terus-menerus. Curah hujan seperti ini akan membuat sungai meluap atau membuat tanggul jebol karena tidak mampu lagi menampung debit air. Banjir yang sering terjadi saat musim penghujan dapat membuat bangunan dan tempat tinggal makhluk hidup rusak, lapisan tanah yang subur hilang terbawa air, serta tanaman-tanaman rusak.

2. Gempa Bumi

Gempa bumi terjadi karena adanya pergerakan lempeng bumi atau aktivitas gunung berapi dan dampaknya bergantung pada besarnya kekuatan gempa. Gempa bumi akan mengakibatkan banyak bangunan yang roboh, terjadi tanah longsor, dan terputusnya jalur transportasi. Jika kekuatan gempa sangat besar, kemungkinan akan menimbulkan tsunami.

3. Gunung Berapi Meletus

Saat meletus, gunung berapi akan mengelurkan abu vulkanik, lahar, lava, uap panas, dan material lainnya yang dapat merusak lingkungan. Dampak dari letusan tersebut dapat berlangsung lama bergantung pada besarnya kekuatan letusan, tetapi saat kembali normal, daerah yang terdampak letusan akan menjadi subur. Letusan gunung berapi akan mengakibatkan gangguan pernapasan, gas beracun, kerusakan lingkungan, bahkan dapat mematikan lingkungan sekitar.

Faktor Manusia

Selain faktor alam, faktor manusia juga dapat menyebabkan kerusakan lingkungan hidup.

1. Membuang Sampah Sembarangan

Saat ini, masih banyak orang yang membuang sampah sembarangan, terutama di sungai. Hal ini akan mengakibatkan banjir jika musim penghujan tiba.

2. Limbah Industri

Limbah industri ini dapat berasal dari pabrik dan rumah tangga. Jika tidak dikelola dengan tepat, limbah-limbah tersebut akan merusak lingkungan hidup.

3. Menebang Hutan Secara Liar

Saat ini, luas hutan di Indonesia semakin berkurang karena maraknya aksi penebangan liar. Hutan yang gundul tidak dapat meresap dan menahan aliran air hujan sehingga dapat terjadi banjir dan longsor.

IPS
Kenampakan alam adalah segala sesuatu yang ada di alam dan terbentuk oleh peristiwa alam. Kenampakan alam yang dapat kita lihat adalah yang ada di permukaan bumi. Permukaan bumi terdiri atas daratan dan perairan. Di bagian daratan terdapat berbagai macam bentangan alam, antara lain gunung, pegunungan, sungai, danau, dataran rendah, dataran tinggi dan pantai. Sedangkan bentangan alam di bagian perairan berupa selat, laut dan samudra. Secara umum manfaat kenampakan alam adalah sebagai berikut.

a. Gunung

10 Kenampakan Alam dan Manfaatnya

Gunung ada dua macam, yaitu gunung berapi dan gunung tidak berapi atau gunung mati. Gunung berapi terbentuk oleh lapisan material yang keluar dari perut bumi. Gunung berapi yang masih hidup atau aktif gejala yang tampak adalah timbulnya ledakan atau letusan. Kegiatan gunung berapi diawasi oleh Jawatan Geologi. Jawatan ini memiliki alat pencatat gempa bumi yang disebut seismograf. Beberapa bentuk gunung api, yaitu : gunung api kerucut (strato), gunung api Landai (Maar) dan gunung api Perisai (tameng). Bentuk ini dipengaruhi oleh letak dapur magma dan sifat magma yang keluar dari perut bumi.

Gunung memiliki manfaat bermacam-macam, antara lain:
- gunung dapat dijadikan sebagai tempat rekreasi
- material letusan gunung api dalam waktu lama dapat menyuburkan tanah, pasirnya dapat untuk bahan bangunan
- gunung sebagai pengatur iklim dan penyimpan air
- keluarnya magma menyebabkan terangkatnya barang tambang ke muka bumi. Salah satu gunung api di Indonesia yang sering meletus adalah Gunung Merapi di Jawa Tengah.

Contoh Gunung-gunung di Indonesia
1. Gunung Leuser Nangroe Aceh Darussalam
2. Gunung Sibayak Sumatera Utara
3. Gunung Kerinci Sumatera Barat
4. Gunung Tinombala Sulawesi Tengah
5. Gunung Kaba Bengkulu
6. Gunung Krakatau Jawa Barat



b. Pegunungan
Pegunungan adalah daratan bergunduk-gunduk besar, luas, memanjang dan tinggi. Pegunungan terbentuk oleh gerakan pergeseran kulit bumi. Gerakan ini adalah tenaga yang berasal dari dalam bumi. Pegunungan biasanya memiliki ketinggian 700 meter atau lebih di atas  permukaan air laut.  Daerah pegunungan udaranya sejuk dan segar.

Manfaat pegunungan antara lain:
- untuk usaha perkebunan bunga, sayuran dan tanaman industri,
- sebagai tempat peristirahatan, camping dan wisata alam, serta
- tempat tumbuh hutan sebagai daerah perlindungan hewan dan tumbuhan agar tidak punah.

Contoh pegunungan di indonesia
1. Bukit Barisan Sumatra
2. Schwaner, Meratus Kalimantan
3. Verbeek, Matarombea Sulawesi
4. Menoreh, Tengger Jawa
5. Jayawijaya, Kumafa Papua

c. Sungai
Sungai adalah aliran air yang mengalir di daratan. Sungai pada bagian awal atau hulu berukuran kecil bermula dari daerah pegunungan. Mengalir ke tempat yang lebih rendah, akhirnya bermuara di laut atau danau. Makin dekat ke arah laut atau danau permukaan sungai makin melebar. Manfaat sungai bagi masyarakat sekitar antara lain:

- untuk irigasi mengairi sawah
- tempat memelihara ikan dengan menggunakan keramba
- sebagai prasarana transportasi dan perdagangan/pasar terapung,
- dapat untuk pembangkit listrik.


Bendungan Sigura-gura di Sumatera Utara memanfaatkan sungai Asahan untuk pembangkit listrik. Dengan adanya Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA), kebutuhan listrik dapat terpenuhi dan pembangunan di daerah sekitarnya semakin maju.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

TEMA 4 SUB TEMA 4 PB 4

  Hari/Tanggal     : Jumat, 22 Nopember 2024 Good morning my student.... Tabik pun ,,,!! Apa kabar anak sholeh sholehah bu Yulina, alhamdul...