Rabu, 02 Februari 2022

Tema 7 Sub Tema 2 PB 5 dan 6

 

 

Hari / Tanggal            : Rabu, 02 Februari 2022

 Tema 7                       : Peristiwa dalam Kehidupan

Sub Tema 2                : Peristiwa Kebangsaan Seputar Proklamasi Kemerdekaanq1

Pembelajaran ke-      : 5 dan 6

Muatan Terpadu       : PPKn ( KD 3. 4, 4.4), Bahasa Indonesia (KD 3.5, 4. 5), IPA (KD 3. 7, 4.7), SBdP (KD 3. 3, 4. 3)

Tujuan Pembelajaran :

1.    Peserta didik dapat mengidentifikasi perjuangan dalam mempertahakan kemerdekaan dengan penuh kepedulian.

2.    Peserta didik dapat  mengetahui perubahan wujud benda yang dipengaruhi oleh kalor atau panas dengan tanggung jawab.

3.    Peserta didik dapat menentukan sikap yang baik dalam keragaman masyarakat dengan penuh kepedulian.

 

Bahasa Indonesia (KD 3. 5, 4. 5)

 

Ø Mempresentasikan Informasi Penting Teks Narasi sejarah

Mempresentasikan informasi penting dari teks narasi sejarah berarti meyampaikan kembali keseluruhan informasi yang disajikan menggunakan bahasamu sendiri.

 

Teks Narasi sejarah

Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan

Ketika bangsa Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya, banyak pihak asing yang tidak menyetujuinya. Pihak-pihak asing tersebut antara lain Sekutu, terutama Belanda dan Inggris. Demikian pula dengan Jepang. Banyak tentara Jepang yang masih tersisa di Indonesia belum mengetahui jika mereka telah kalah dan menyerah kepada Sekutu. Mereka juga belum tahu jika bangsa Indonesia telah merdeka. Belanda datang kembali ke Indonesia dengan membonceng Inggris. Inggris merupakan perwakilan Sekutu di Asia Tenggara. Tentara Inggris ini diberi nama AFNEI di bawah pimpinan Jenderal Sir Philip Cristison. Inggris bertugas melucuti senjata tentara Jepang yang masih ada di Indonesia serta membebaskan tawanan perang Sekutu. Kedatangan Inggris yang ternyata juga diboncengi tentara sipil Belanda yang disebut NICA ditentang oleh rakyat dan pemerintah Indonesia. Mereka tidak menghormati kedaulatan bangsa Indonesia. Perlawanan rakyat terjadi di mana-mana. Perjuangan rakyat dalam rangka mempertahankan kemerdekaan Indonesia dilakukan dengan dua cara, yakni perlawanan fisik dan diplomasi. Perlawanan fisik dilakukan dengan kontak senjata. Adapun perjuangan dengan diplomasi dilakukan melalui meja-meja perundingan. Perlawanan fisik dilakukan di berbagai daerah, antara lain sebagai berikut :

1.    Pertempuran 10 November 1945 di Surabaya, yang kemudian setiap tanggal 10 November diperingati sebagai Hari Pahlawan. Berawal dari tewasnya Jenderal Mallaby, pimpinan Sekutu. Adapun tokoh yang terlibat adalah Bung Tomo, Gubernur Suryo, dan Kolonel Sungkono.

2.    Palagan Ambarawa, terjadi pada tanggal 15 Desember 1945 di Ambarawa, Jawa Tengah. Kemudian, setiap tanggal 15 Desember diperingati sebagai Hari Infantri Nasional. Insiden ini bermula dari Sekutu mempersenjatai tawanan yang sudah dibebaskan. Sekutu juga membebaskan orangorang Belanda secara sepihak. Adapun tokoh yang terlibat dalam peristiwa ini antara lain Kolonel Isdiman dan Kolonel Sudirman.

3.    Bandung Lautan Api, terjadi pada tanggal 23 Maret 1946. Insiden ini bermula dari ultimatum Sekutu meminta senjata yang diperoleh dari tentara Jepang untuk diserahkan kepada Sekutu. Namun, rakyat Bandung menolaknya, bahkan membakar Kota Bandung agar tidak dikuasai Sekutu. Tokoh yang terlibat antara lain Moh. Toha, Abdul Haris Nasution, dan Suryadi Suryadarma.

4.    Medan Area, terjadi pada tanggal 10 Desember 1945 karena orangorang Belanda menginjak-injak bendera Merah Putih. Tokoh yang terkenal adalah Ahmad Tahir.

5.    Serangan Umum 1 Maret 1949 di Yogyakarta. Peristiwa ini dipicu Belanda yang menduduki Kota Yogyakarta dan mempropagandakan bahwa TNI telah hancur. Tokoh yang terlibat antara lain Letkol. Suharto dan Sultan Hamengkubuwono IX.

 

Perjuangan secara diplomasi juga dilakukan dari perundingan satu ke perundingan yang lain.

1.    Perundingan Linggarjati

Diadakan pada tanggal 10 November 1946 di Linggarjati, Cirebon, Jawa Barat. Dalam perundingan ini, Indonesia diwakili oleh Sutan Syahrir dan Belanda diwakili oleh Prof. Schermerhon. Hasil perjanjian ini sebagai berikut.

·      Belanda hanya mengakui kekuasaan Republik Indonesia atas Jawa, Madura, dan Sumatra.

·      Negara Indonesia Serikat terdiri dari Negara Republik Indonesia, Negara Indonesia Timur, dan Negara Kalimantan.

·      Negara Indonesia Serikat dan Belanda merupakan satu uni dengan nama Uni Indonesia-Belanda yang diketuai Belanda. Namun, Belanda mengingkari perjanjian ini dan melancarkan Agresi Militer Belanda I pada tanggal 21 Juli 1947.

2.    Perjanjian Renville

Perjanjian Renville diadakan pada tanggal 17 Januari 1948 di atas kapal USS Renville milik Amerika Serikat. Isi perjanjian ini sebagai berikut.

·      Belanda hanya mengakui daerah Republik Indonesia atas Jawa Tengah, Yogyakarta, sebagian kecil Jawa Barat, dan Sumatra.

·      Semua pasukan RI harus ditarik mundur dari wilayah-wilayah yang diduduki Belanda.

·      Belanda tetap berdaulat di seluruh wilayah Indonesia sampai diserahkan kepada Republik Indonesia Serikat (RIS) yang akan segera dibentuk. Namun, Belanda lagi-lagi mengingkari isi Perjanjian Renville dan melakukan Agresi Militer Belanda II pada tanggal 19 Desember 1949.

3.    Perjanjian Roem Royen

Diadakan pada tanggal 17 April 1949 di Jakarta. Indonesia diwakili oleh Moh. Roem dan Belanda diwakili oleh Van Royen. Isi perjanjian ini sebagai berikut.

·      Pemerintah Indonesia dikembalikan ke Yogyakarta.

·      Menghentikan gerakan militer dan mengembalikan tawanan.

·      Republik Indonesia sebagai bagian dari Negara Indonesia Serikat.

·      Akan segera dilaksanakan Konferensi Meja Bundar.

 

Ø Menentukan Informasi Penting Teks Narasi Sejarah

Untuk menentukan informasi penting yang disajikan dalam teks, dapat mengelompokkan setiap informasi menggunakan kata tanya 5W1H. setelah itu dapat diuraikan dengan peta pikiran.

 

Teks Narasi Sejarah

Peristiwa Pengakuan Kedaulatan Indonesia oleh Belanda

Tindak lanjut Perjanjian Roem Royen adalah diselenggarakannya Konferensi Meja Bundar atau yang disingkat dengan KMB. KMB dilaksanakan di Deen Haag, Belanda pada tanggal 23 Agustus-2 November 1949. Delegasi Belanda dipimpin olah Van Maarseven. Delegasi BFO atau Badan Musyawarah Negara-Negara Federal dipimpin oleh Sultan Hamid II.

Adapun hasil KMB sebagai berikut.

1.    Belanda akan menyerahkan sepenuhnya kedaulatan kepada Republik Indonesia Serikat pada akhir bulan Desember 1949.

2.    Penyelesaian masalah Irian Barat ditunda setahun kemudian setelah penyerahan kedaulatan pada Republik Indonesia Serikat.

3.    Republik Indonesia Serikat dan Belanda membentuk Uni yang dipimpin oleh Ratu Belanda berdasarkan kerja sama sukarela dan sederajat.

4.    Republik Indonesia Serikat harus membayar utang kepada Belanda sejak tahun 1942.

5.    Pembubaran KNIL dan memasukkan anggota KNIL ke APRIS.

6.    Kapal-kapal perang Belanda ditarik kembali dari Indonesia.

7.    Konstitusi Republik Indonesia Serikat dipermaklumkan kepada Kerajaan Belanda.

Selain itu, hasil KMB juga mengembalikan wilayah-wilayah Indonesia menjadi satu kesatuan, kecuali Irian Barat. Sesuai hasil kesepakatan dalam KMB, pada tanggal 27 Desember 1949, diadakan upacara pengakuan kedaulatan dari Pemerintah Belanda kepada Republik Indonesia Serikat. Namun sebelumnya, pada tanggal 17 Desember 1949, diadakan pelantikan Presiden Republik Indonesia Serikat, yaitu Ir. Soekarno. Pada tanggal 20 Desember 1949, Drs. Moh. Hatta dilantik sebagai Perdana Menteri Republik Indonesia Serikat. Pengakuan kedaulatan Indonesia dilaksanakan di Belanda dan di Indonesia. Wakil Indonesia yang menandatangani pengakuan kedaulatan di negeri Belanda adalah Drs. Muh. Hatta dan wakil dari Belanda adalah Ratu Yuliana. Adapun proses penandatanganan di Indonesia, pihak Belanda diwakili oleh Lovink dan wakil Indonesia adalah Sultan Hamengkubuwono IX. Dengan adanya pengakuan kedaulatan tersebut, berakhirlah penjajahan dan kekuasaan Belanda atas Indonesia. Peristiwa tersebut juga menandai berdirinya negara Republik Indonesia Serikat (RIS).

 

PPKn (KD 3. 4, 4. 4)

 

Makna Kepahlawanan dalam lagu “Perjuangan”

Kemerdekaan yang diperoleh bangsa Indonesia merupakan hasil perjuangan para pahlawan. Oleh sebab itu, kita harus menghormati dan menghargai jasa para pahlawan dengan menyanyikan serta memahami lagu-lagu perjuangan. Setiap lagu perjuangan memiliki makna yang menggambarkan sikap kepahlawanan para pejuang dalam meraih kemerdekaan. Salah satunya adalah lagu Syukur. 

 

 

Syair lagu syukur menceritakan perjuangan para pahlawan dengan berani dan gigih mengusir para penjajah untuk merebut kemerdekaan Indonesia. Sebagai generasi penerus bangsa kita harus bersyukur dan mengenang jasa para pahlawan dan meneruskan perjuangan para pahlawan dengan mengisi kemerdekaan dengan semangat persatuan.

 

IPA (KD 3. 7 , 4. 7)

 

Faktor yang Memengaruhi Perubahan wujud Benda

Pelepasan atau penyerapan kalor dapat mengubah wujud benda. Keduanya dapat terjadi dalam satu proses sekaligus, misalnya dalam pembuatan minyak wangi dari bunga.

Kalor mengubah wujud benda melalui peristiwa penguapan. Penguapan adalah peristiwa perubahan wujud dari cair menjadi gas melalui penyerapan kalor. Pernahkah kamu mengamati ketika merebus air sampai mendidih? Apakah yang keluar dari cerek? Dari mulut cerek, keluar asap putih. Asap putih tersebut adalah air yang terkena panas berubah menjadi uap air.

Contoh lain perubahan wujud karena penguapan sebagai berikut.

1.    Bensin dibiarkan di tempat terbuka lama-lama akan habis.

2.    Minyak kayu putih dibiarkan di dalam botol terbuka dalam waktu lama akan berkurang isinya.

3.    Baju basah akan kering ketika dijemur di bawah panas matahari.

SBdP (KD 3.3, 4. 3)

 

Pola Lantai

Pola lantai adalah pola denah yang dilakukan oleh seoarang penari dengan perpindahan, pergerakan, dan pergeseran posisi dalam sebuah ruang (space) untuk menari. Pola lantai ini sebenarnya merupakan teknik blocking (penguasaan panggung) seoarang penari. Pola lantai berfungsi untuk membuat posisi dalam sebuah ruang gerak. Dalam sebuah tarian (terutama tari kelompok), pola lantai perlu diperhatikan. Ada beberapa macam pola lantai pada tarian, antara lain :

 

1.    Pola lantai vertikal
Pola lantai vertikal (lurus): Pada pola lantai ini, penari membentuk garis vertikal, yaitu garis lurus dari depan ke belakang atau sebaliknya. Pola lantai ini banyak digunakan pada tari klasik. Pola lantai ini menampilkan kesan sederhana tapi kuat. 


2.    Pola lantai horizontal 

Pola lantai Horizontal : Pada pola lantai ini, penari berbaris membentuk garis lurus ke samping. 

    

3.    Pola lantai diagonal
Pola lantai diagonal : Pada pola lantai ini, penari berbaris membentuk garis menyudut ke kanan atau ke kiri.

 

4.    Pola lantai garis melengkung
Pola lantai garis melengkung. Pada pola lantai garis melengkung, penari membentuk garis lingkaran, pola lantai lengkung ular, dan pola lantai angka delapan. Pola lantai ini banyak digunakan pada tari rakyat dan tari tradisi, memberi kesan lemah dan lembut. Beberapa pola lantai melengkung antara lain melingkar, lengkung ular dan angka delapan.  

  

TUGAS :

Tugas ananda menyanyikan lagi Syukur,  kirimkan ke bu guru bisa lewat Video boleh juga lewat Voice Note,  trimakasih

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

TEMA 4 SUB TEMA 4 PB 4

  Hari/Tanggal     : Jumat, 22 Nopember 2024 Good morning my student.... Tabik pun ,,,!! Apa kabar anak sholeh sholehah bu Yulina, alhamdul...